Tulisan kali ini tidak menggunakan judul dengan format "Minggu ... di Canberra: ..." karena di akhir pekan ke-7, saya dan keluarga meluangkan waktu untuk berkunjung ke kota Sydney. Sebenarnya cuaca di kota Sydney sedang tidak kondusif bagi turis. Hujan turun seperti tiada hentinya sepanjang hari Sabtu dan Minggu. Untungnya kami masih bisa mengunjungi beberapa lokasi seperti
Sydney Opera House dan
Australia National Maritime Museum. Transportasi publik, termasuk kapal feri, pun beroperasi seperti biasa sehingga kami masih bisa berkeliling di daerah pelabuhan.
Sabtu
Kami berangkat dari Canberra jam 7 pagi menggunakan bus ekspres bernama Murrays. Kami memilih moda transportasi itu karena pul busnya (
Jolimont Centre) waktu tempuhnya tidak lebih dari 10 menit dengan jalan kaki dari apartemen kami dan harganya murah meriah. Busnya berangkat
on time dan kami tiba di
Sydney Central Railway Station sekitar pukul 10.3. Perjalanan di bus itu lancar tanpa kendala yang signifikan. Alhamdulillah.
|
Perempatan Eddy Avenue dan Pitt Street (Depan Central Railway Station) |
Hal pertama yang kami lakukan adalah membeli kartu
Opal agar kami tidak perlu bolak-balik membeli tiket saat menggunakan transportasi publik. Kami hanya perlu membeli 2 kartu
Opal untuk saya dan istri saya karena anak saya masih berusia di bawah 4 tahun. Masing-masing kartu kami isi dengan jumlah minimal, yaitu 10
Australian Dollar (AUD).
|
Adult Opal Card |
Kenapa hanya 10 AUD? Ada ketentuan batas maksimal biaya yang dikenakan kepada pengguna kartu
Opal. Untuk pengguna kartu
Opal dewasa, batas maksimalnya adalah 15 AUD per hari dengan ketentuan khusus 2,5 AUD untuk hari Minggu. Kami hanya perlu memastikan bahwa hari Sabtu kami tidak menggunakan lebih dari 7,5 AUD (menyisakan saldo minimal 2,5 AUD) sehingga kami bisa puas menggunakan moda transportasi apa pun sesering mungkin di hari Minggu.
Dengan kartu
Opal di tangan, kami bergegas menuju tujuan pertama kami, yaitu
Darling Harbour, menggunakan
Light Rail. Tarif
Light Rail dari
Central Railway Station ke
Darling Harbour hanya 2,1 AUD. Lokasi berhentinya tepat di belakang
Harbourside (sebuah mal di
Darling Harbour). Setelah turun dari
Light Rail, kami langsung masuk ke
Harbourside dan menikmati makan siang di Oporto.
|
Darling Harbour |
|
Gondola di Darling Harbour |
Setelah bahan bakar terisi dengan jumlah yang memadai, kami pun berkeliling di
Darling Harbour. Istri dan anak saya menyempatkan diri naik gondola, sementara saya sibuk mengambil foto suasana
Darling Harbour saat hujan. Setelah 6 putaran gondola (dan sebuah sesi foto), kami jalan ke arah
Australian National Maritime Museum.
|
Lokasi Tur Kapal Selam dan Kapal Perang |
|
Tampak Dalam Australia National Maritime Museum |
|
Tampak Luar Australia National Maritime Museum |
Bagian yang paling menarik di museum tersebut sepertinya kapal perang dan kapal selam, tapi dengan anak berumur 3 tahun di sisi kami, kami memutuskan untuk melewati bagian itu. Akhirnya kami hanya berkeliling di dalam museum dan melihat-lihat ekshibisi maritim yang tersedia. Secara umum, ekshibisi maritim di museum itu tetap menarik, khususnya bagi orang yang belum pernah melihatnya secara langsung seperti saya.
|
Perahu yang Digunakan Pribumi Australia |
|
Periskop (Bagian dari Simulasi Kapal Selam) |
Dari museum tersebut, kami berjalan ke
Darling Quarter melewati
Pyrmont Bridge.
Darling Quarter dipenuhi dengan berbagai tempat makan. Awalnya kami berencana untuk makan siang di sini, tapi rasa lapar memaksa terjadinya perubahan rencana. Tidak hanya tempat makan,
Darling Quarter juga dilengkapi taman bermain untuk anak-anak. Di bawah gerimis, masih ada beberapa anak yang bermain di situ.
|
Pyrmont Bridge |
|
Air Mancur di Darling Quarter |
|
Taman Bermain di Darling Quarter |
Dari
Darling Quarter, kami melanjutkan perjalananan kami ke
Sydney Opera House menggunakan bus. Tarif bus yang kami tumpangi saat itu hanya 2,1 AUD per orang dewasa. Itu artinya kami sudah menggunakan 4,2 AUD dari total saldo kartu
Opal kami. Aman.
|
Opera House (menjelang Vivid Sydney) |
|
Harbour Bridge (menjelang Vivid Sydney) |
|
Opera House Lego |
Di
Opera House, kami sempat keliling-keliling di bagian luarnya dan mengunjungi
gift shop di bagian dalamnya. Berhubung kami sampai di sana menjelang sore, kami sempat melihat beberapa pekerja sedang mempersiapkan
Opera House untuk
Vivid Sydney. Menimbang bahwa kami belum mengenal Sydney dengan baik, sementara kami bepergian bersama seorang balita, kami memutuskan untuk melewati
Vivid Sydney yang baru dimulai jam 6 malam. Sekitar
jam 5 sore, kami meninggalkan
Opera House menuju Arts Hotel.
Satu hal yang
nyesek adalah perhentian bus di sekitar
Circular Quay ditutup karena
Vivid Sydney. Akibatnya kami harus berjalan beberapa ratus meter lebih jauh menuju perhentian bus berikutnya demi menghemat ongkos transportasi. Seperti bus sebelumnya, tarif bus menuju Arts Hotel pun hanya 2,1 AUD. Itu artinya kami hanya menggunakan 6,3 AUD dari total saldo kartu
Opal kami di hari Sabtu yang mendung ini. Dengan sisa saldo 3,7 AUD, kami bisa menggunakan moda transportasi apa saja ke mana saja sebebas mungkin di hari Minggu tanpa harus merogoh dompet terlalu dalam. Sekali lagi, aman.
Minggu
Kami meninggalkan hotel pukul 9 pagi. Sebenarnya saya bermaksud untuk pergi lebih pagi lagi (untuk memaksimalkan hujan-hujanan di Sydney), tapi
apa daya balita mungil saya masih perlu tidur, sarapan, dan lain-lain. Jam 9 pagi pun kami berangkat dengan perut yang sudah diisi secukupnya. Hujan turun begitu deras sampai saya berpikir memanggil Uber, tapi kami memutuskan untuk tetap menggunakan transportasi publik.
Kami menaiki bus dari hotel menuju
Central Railway Station karena istri saya ingin mencoba menaiki kereta bertingkat. Harapannya terkabul. Dari
Central Railway Station, kami menaiki kereta bertingkat itu ke
Circular Quay. Dari situ, kami menaiki kapal feri dari
Circular Quay Wharf 5 menuju
Pyrmont Bridge Wharf di
Darling Harbour. Semua itu hanya dengan 2,5 AUD per orang.
|
Harbour Bridge (dari Kapal Feri) |
|
Opera House (dari Kapal Feri) |
|
Harbour Control Tower (dari Kapal Feri) |
Perjalanan paling seru tentu saja perjalanan di atas kapal feri. Selain bisa melihat Sydney dari laut, hujan dan angin yang kencang menambah sedikit keseruan saat berada di atas kapal itu. Sayangnya perjalanan ke
Pyrmont Bridge Wharf tidak lama; hanya butuh waktu sekitar setengah jam. Akan tetapi, durasi perjalanan itu cukup untuk membuat saya mual.
Setelah turun dari kapal feri, kami menyusuri
Australia National Maritime Museum dan masuk ke dalam
Harbourside. Seperti hari sebelumnya, waktu tiba di
Harbourside bertepatan dengan waktu makan siang. Kami pun menikmati makan siang di KFC (satu area
food court yang sama dengan Oporto). Setelah makan siang, kami melanjutkan perjalanan dengan
Light Rail menuju
Paddy's Market, menghabiskan waktu 1-1,5 jam untuk belanja, kemudian jalan kaki menuju
Central Railway Station untuk naik bus Murrays ke Canberra. Kami berangkat menuju Canberra jam 3 sore (sesuai jadwal) dan ... sisa ceritanya tidak lagi relevan dalam tulisan ini.
Secara umum, walaupun matahari tak kunjung muncul, perjalanan kami di Sydney tetap menyenangkan. Paling tidak kami masih bisa melihat salah satu ikon Australia, yaitu
Sydney Opera House. Kami pun masih sempat menaiki kapal feri untuk melihat Sydney dari sudut pandang yang berbeda. Berkeliling ke berbagai tempat di Sydney pun dapat kami lakukan sehemat mungkin dengan modal kartu
Opal. Di penghujung akhir pekan, kami pun tiba di Canberra dengan hati puas ... dan perut lapar.
--
Foto-foto lainnya selama kami hujan-hujanan di Sydney dapat dilihat di sini:
https://goo.gl/photos/AB7nnRW6Fbkpeav98.