"Time flies when you're having fun"
Peribahasa di atas sangat tepat menggambarkan pengalaman saya di Canberra. Jumat pagi saya akan meninggalkan Canberra (Australia) untuk kembali ke Jakarta. Bekerja selama 3 bulan di Negeri Kangguru ini berlalu begitu cepat. Tidak lama lagi saya akan kembali bermain dengan kedua anak lelaki saya dan kembali meramaikan Jakarta-Tangerang dengan rutinitas harian saya.
Terlepas dari itu, hari-hari terakhir saya di Australia tetap menyenangkan. Saya masih sempat mengunjungi
Royal Mint dan merasakan "keramaian" hari raya Idul Fitri di Canberra. Saya pun masih sempat mengunjungi Batemans Bay bersama istri dan anak saya. Saya bahkan masih mendapat kesempatan untuk melakukan kunjungan kerja ke Brisbane. Dua minggu yang padat, bukan?
Royal Mint di Canberra
|
Gedung Royal Mint |
|
Make a Coin |
|
Melbourne Press yang Dipamerkan di Bagian Pabrik |
Kunjungan ke
Royal Mint bersama keluarga saya merupakan hal yang baru dan menyenangkan walaupun saya bukan penggemar koin (atau mata uang apa pun secara umum). Di tempat itu, kami bisa melihat berbagai mata uang yang pernah digunakan di Australia. Kami bisa mencoba (tapi tidak kami lakukan) menggunakan mesin
make a coin untuk membuat sendiri koin 1 dolar Australia. Di tempat itu juga tersedia ekshibisi sejarah mata uang di Australia, tapi bagian yang paling menarik adalah bagian pabrik. Di bagian itu, kita bisa melihat mesin-mesin, ruang kerja, dan beberapa mesin bersejarah seperti
Melbourne Press.
Idul Fitri di Canberra
|
Menjelang Shalat Idul Fitri di Australian Institute of Sport |
|
Suasana Pasca Shalat Idul Fitri |
|
Gedung Arena di Australian Institute of Sport |
Saat Idul Fitri, saya memutuskan untuk mengikuti pelaksanaan shalat Idul Fitri di
Australian Insitute of Sport (AIS)
Arena. Kenapa tidak di Masjid Canberra? Terlalu pagi. Shalat Idul Fitri di Masjid Canberra dimulai pukul 08.00, sementara di AIS
Arena dimulai pukul 08.30. Untuk orang yang harus mengurus anak berumur 3 tahun di pagi hari, tambahan waktu 30 menit tentu sangat berarti. Walaupun bukan di masjid, suasananya tetap khidmat. Pelaksanaan shalat dan khutbahnya pun berjalan lancar tanpa kendala yang berarti. Sayangnya pagi itu sedang turun hujan sehingga saya dan keluarga saya tidak sempat berkeliling melihat-lihat lingkungan AIS.
|
Bagian Depan Masjid Tuggeranong |
|
Masjid Tuggeranong |
|
Piknik Menunggu Bus |
Keesokan harinya, berhubung tidak ada keluarga yang bisa dikunjungi, kami memutuskan untuk mengunjungi Masjid Tuggeranong. Sayangnya saat kami datang, masjid tersebut dikunci. Akhirnya kami pun melaksanakan shalat Zuhur di bagian luar. Rencana kami untuk melihat-lihat masjid tersebut pun gagal. Akhirnya kami piknik sambil menunggu bus ke Tuggeranong. Rencana melihat-lihat masjid berubah menjadi melihat-lihat mal di Tuggeranong.
Kerang, Satwa, dan Pantai di Batemans Bay
|
Koleksi Kerang di Shell & Opal Museum |
|
Koleksi Opal di Shell & Opal Museum |
Kunjungan ke Batemans Bay lebih menyenangkan lagi. Di tempat itu, kami menyempatkan diri melihat-lihat koleksi kerang dan opal di
Shell & Opal Museum setempat. Walaupun namanya museum, tapi tempat itu sebenarnya lebih mirip toko dan dikelola secara pribadi. Pemilik tempat itu bahkan sudah berencana pensiun dan menjual toko dan koleksi kerang-kerangnya. Mungkin tidak lama lagi tempat itu akan tutup atau mungkin diperluas oleh pemilik barunya.
|
Koala di Birdland Animal Park |
|
Sepasang Alpaca di Birdland Animal Park |
|
Sekumpulan Kangguru di Birdland Animal Park |
Dari museum, kami beralih ke
Birdland Animal Park; sejenis kebun binatang yang berisi hewan-hewan khas Australia. Di tempat itu kami akhirnya bisa melihat langsung hewan-hewan seperti wombat, koala, kangguru, burung emu, landak, dan
alpaca. Selain hewan, tempat itu pun menyajikan berbagai jenis burung yang menarik untuk dilihat. Tempatnya sendiri cukup luas, tapi tidak terlalu menghabiskan tenaga untuk dijelajahi dengan jalan kaki. Kalau tidak, mungkin kami akan naik kereta keliling yang tersedia di tempat itu.
|
Pinggir Pantai di Batehaven |
|
Batemans Bay dari Observation Hill Lookout |
|
Kapal Escapade (Merinda River Cruises) |
|
Jembatan Clyde River |
Agenda terakhir di
Batemans Bay adalah
Merinda River Cruise, tapi kami memutuskan menghabiskan sisa waktu kami untuk jalan-jalan di sekitar pantai dan berkeliling di pusat kota. Kotanya sendiri terbilang kecil sehingga tidak banyak yang bisa dilihat di pusat kota itu. Daya tarik utama kota ini memang pantai. Kalau tidak bepergian dengan seorang balita, saya dan istri saya mungkin akan
snorkeling atau menyewa kayak.
Bermalam di Brisbane
|
Gedung Pusat Seni |
|
Jembatan Victoria |
|
The Wheel of Brisbane |
Kegiatan terakhir di Australia adalah kunjungan kerja ke Brisbane. Tidak banyak yang bisa saya ceritakan karena mayoritas kegiatan saya di sana adalah mendengarkan presentasi. Akan tetapi, berhubung saya menginap satu malam, saya masih sempat berkeliling di sekitar Sungai
Brisbane setelah makan malam. Tidak seperti Canberra, Brisbane masih terasa hidup bahkan di atas jam 8 malam dan Brisbane terasa begitu hangat sampai saya berani keluar di malam hari tanpa jaket atau tambahan pakaian.
Dua minggu terakhir di Australia memang terbilang padat, tapi benar-benar penuh pengalaman menyenangkan. Cara yang tepat untuk mengucapkan salam perpisahan pada Australia, khususnya Canberra. Tiga bulan boleh jadi berlalu dengan cepat, tapi kenangan-kenangan menyenangkan di kota ini membuat kunjungan singkat itu menjadi begitu berharga.
Sampai ketemu lagi, Australia!