Senin, 28 September 2009

Buat Hidup Menjadi Tidak Membosankan

Sepertinya saya cukup terpengaruh oleh alur cerita dalam film "Yes Man". Tokoh utama dalam film tersebut adalah Carl Allen. Dia digambarkan sebagai orang yang senantiasa menutup dirinya terhadap hal-hal baru. Dia lebih memilih menjalani hidupnya dalam dunianya sendiri. Lebih tepat dikatakan bahwa dia memilih untuk mengatakan tidak kepada hampir semua hal dalam hidupnya. Kehidupan Carl berubah setelah dia mendapatkan kesempatan mengikuti sebuah seminar "Yes Man". Isi seminar itu mengajarkan pesertanya untuk senantiasa mengiyakan setiap kesempatan yang datang dalam hidup mereka. Carl pun mencoba mengikuti program tersebut. Ceritanya berlanjut dan sebaiknya Anda tonton sendiri kelanjutannya.

Saya menyukai konsep cerita dalam film ini. Film ini seolah ingin menegaskan bahwa perubahan dalam hidup itu datang saat kita mau merubah sikap kita dalam menjalani hidup. Carl yang sebelumnya tertutup akhirnya mau membuka diri pada hal-hal yang baru. Hidup Carl menjadi penuh warna dan -tentunya- menyenangkan. Hidupnya tidak lagi identik dengan kata "membosankan".

Kalau saya melihat hidup saya sendiri, kata "bosan" memang kerap terbersit. Itulah kenapa saya merasa alur cerita dalam film ini benar-benar mengena; khususnya untuk diri saya sendiri. Hidup saya dipenuhi dengan rutinitas yang memang pada dasarnya membosankan. Seringkali saya tidak bisa menemukan cara yang tepat untuk mengalahkan rutinitas ini.

Kemungkinan besar saya sedang hidup dalam zona nyaman. Nyaman berada di kantor yang sejuk. Nyaman berada di depan komputer yang dilengkapi koneksi Internet. Nyaman ini, nyaman itu, dan nyaman-nyaman yang lain. Begitu juga saat saya berada di rumah. Sepertinya saya pun dikekang oleh jerat kenyamanan. Nyaman berada di rumah ketimbang harus repot membawa jalan-jalan Raito dan Aidan. Nyaman berada di depan komputer dengan koneksi Internet yang lebih cepat ketimbang di kantor. Nyaman ini, nyaman itu, dan nyaman-nyaman yang lain.

Konsep "Yes" ini dapat saya manfaatkan untuk merubah hidup saya. Selama saya bisa menemukan sebuah kegiatan yang di luar rutinitas saya, saya cukup berkata "Ya!", "Yuk!", atau "Mari!!!" untuk mulai merombak siklus hidup saya. Selama saya memiliki determinasi yang cukup untuk berkata "Ya", saya jelas butuh ide-ide segar untuk menjadikan hidup saya lebih menyenangkan; atau minimal tidak membosankan.

Saya teringat satu perubahan kecil yang saya lakukan. Kemarin (Minggu, 27 September 2009) saya mengajak istri dan kedua anak saya ke taman kota di daerah BSD (Tangerang). Para pembantu masih menikmati liburan mereka sehingga saya harus menemani istri saya menyuapi Raito dan Aidan. Saya menyuapi Raito, istri saya menyuapi Aidan. Urusan suap-menyuap sudah biasa, tapi kenyataan bahwa kami melakukannya di taman kota adalah luar biasa. Saya baru sadar bahwa kegiatan itu "merusak" siklus hidup saya. Tapi saya bersyukur karena waktu yang saya gunakan bersama keluarga saya di taman kota itu lebih bermanfaat dan lebih menyenangkan ketimbang saya habiskan untuk berselancar di Internet.

Hal yang baru, walaupun terkesan kecil dan tidak signifikan, memang dapat memberikan warna yang cemerlang pada hidup kita. Alhamdulilllah saya masih mendapat kesempatan untuk langsung turun tangan membantu istri saya mengurus Raito dan Aidan. Semoga saya masih dapat menemukan kesempatan lain untuk hal-hal yang baru dan menyenangkan dalam kehidupan saya di masa depan. Dalam kasus saya, semoga kesempatan-kesempatan itu selaras dengan tanggung jawab saya sebagai seorang suami dan seorang ayah.

--
* Gambar diambil dari http://sarah-shabrina.blogspot.com/

2 komentar:

  1. setiap manusia pasti menjalani rutinitas mereka masing2 setiap hari..
    tapi tergantung bagaimana mereka menyikapi berbagai aktivitas yang mereka lakukan setiap hari.. jadi nikmatilah dunia ini karena kita hanya hidup sekali saja.. :)

    BalasHapus