Senin, 28 November 2011

3 Jam Bersama Rasulullah

2 opini
Dua hal yang saya rasa perlu saya lakukan sebelum saya meninggal dunia adalah membaca terjemah Al-Qur'an sampai selesai dan membaca kitab Sirah Nabawiyah. Yang pertama, yaitu membaca terjemah Al-Qur'an, masih berjalan sampai surat keenam (Al-An'aam). Sementara yang kedua, yaitu membaca kitab Sirah Nabawiyah, belum saya mulai sama sekali. Kedua hal tersebut saya perlu saya lakukan demi pemahaman yang lebih komprehensif terhadap Islam. Saya yakin saya akan menjadi seorang Muslim yang lebih baik bila saya mampu memahami firman-firman Allah dan mengenal karakter dan kehidupan Rasulullah Muhammad SAW. Alhamdulillah saya menemukan sebuah alternatif untuk Sirah Nabawiyah, yaitu film The Message. Kata "alternatif" rasanya kurang tepat, tapi film ini berhasil memberikan pengalaman yang luar biasa dalam usaha saya mengenal Rasulullah Muhammad SAW.

Film The Message ini merupakan ringkasan super singkat dari perjalanan panjang kehidupan Rasulullah Muhammad SAW mulai dari turunnya wahyu untuk pertama kalinya sampai dengan haji terakhir beliau. Beberapa peristiwa penting dalam sejarah kenabian ada di dalam film ini antara lain hijrah ke Habasyah, usaha pembunuhan Rasulullah, hijrah ke Madinah, perang Badr, perang Uhud, perjanjian Hudaibiyah, dan penaklukan kembali kota Makkah oleh kaum Muslimin.

Cerita dalam film ini benar-benar mengena di hati saya. Yang pertama adalah cerita tentang penindasan terhadap orang-orang yang pertama kali memeluk Islam. Di dalam film ini digambarkan keteguhan hati orang-orang yang bersedia memeluk Islam sampai mereka rela meregang nyawa untuk mempertahankan Islam di dalam hati mereka. Berikutnya adalah perjalanan panjang menuju Habasyah yang dilakukan kaum Muslimin untuk menghindari berbagai siksaan dari masyarakat di kota Makkah. Banyak sekali gambaran penderitaan kaum Muslimin pada masa ini sampai saya pun tersadar untuk bersyukur bahwa saya bisa memeluk Islam dengan tanpa rasa takut terhadap apa pun.

Berikutnya adalah tentang hijrah Rasulullah ke Madinah saat orang-orang di Makkah bermaksud membunuh beliau. Begitu besar pengorbanan para sahabat untuk Rasulullah, terutama 'Ali dan Abu Bakar, dalam proses hijrah ini. Akan tetapi, peristiwa yang benar-benar luar biasa adalah saat Rasulullah terpojok di sebuah gua saat sedang diburu. Yang menjadi "penyelamat" beliau hanyalah sebuah sarang laba-laba yang terangkai apik di mulut gua tempat Rasulullah Muhammad SAW bersembunyi. Sarang laba-laba ini yang memberi kesan bahwa tidak ada yang masuk ke dalam gua tersebut dan membuat para pemburu nyawa Rasulullah berbalik dan meninggalkan gua tersebut. Allahu Akbar!

Pasca keberhasilan Rasulullah hijrah ke Madinah, film The Message ini pun mulai memperlihatkan tanda-tanda kebangkitan Islam antara lain dengan kemenangan kaum Muslimin di perang Badr. Kebangkitan Islam memang tidak instan dan hal ini terlihat cukup jelas lewat kekalahan kaum Muslimin di perang Uhud dan terwujudnya perjanjian Hudaibiyah. Perjanjian Hudaibiyah ini yang menjadi titik awal kebangkitan Islam yang hakiki karena perjanjian Hudaibiyah ini memungkinkan penyebaran Islam secara damai. Allahu Akbar!

Klimaks dari film ini adalah penaklukan kota Makkah (Mekah). Bala tentara kaum Muslimin yang sangat dominan itu tidak merusak atau membabi buta membasmi orang-orang yang menentang Islam. Kota Makkah berhasil direbut kembali tanpa pertumpahan darah. Sebuah kemenangan yang elegan dan begitu memukau. Ka'bah pun berhasil dikuasai kaum Muslimin dan dibersihkan dari berbagai berhala yang sudah lama menghuni Ka'bah. Takbir pun dikumandangkan di kota Makkah tanpa ada ancaman atau tekanan barang sedikit pun. Peristiwa ini adalah peristiwa yang luar biasa. Bahkan saya berharap dapat menjadi bagian dari kaum Muslimin saat itu.

Film ini pun ditutup dengan khutbah terakhir Rasulullah. Sebuah khutbah yang begitu memilukan hati karena kita semua tahu bahwa dunia ini akan kehilangan satu manusia yang sangat mulia di mata Allah. Manusia yang sangat dicintai kaum Muslimin karena keteguhannya dan keteladanannya dalam menyebarkan Islam sampai ke hati kita masing-masing. Sulit sekali menahan tangis saat menonton adegan haji terakhir Rasulullah ini.

Film The Message ini insya Allah akan menjadi tontonan yang berkesan dan sulit dilupakan. Film dengan durasi 3 jam ini berhasil membawa saya satu langkah lebih dekat ke dalam kehidupan Rasulullah SAW. Efek visual yang ditawarkan oleh sebuah film pun lebih mengena ketimbang sekedar membaca rentetan kata dalam sebuah buku atau kitab.

Sedikit Trivia

Satu hal unik dari film ini adalah film ini dibuat dalam dua versi bahasa, yaitu bahasa Inggris dan bahasa Arab. Akan tetapi, versi bahasa Arabnya bukan sekedar dubbing dari versi bahasa Inggris. Dua versi film ini ibarat dua film yang berbeda. Untuk setiap pengambilan adegan dalam film ini, aktor dan aktris berbahasa Inggris bergantian dengan aktor dan aktris berbahasa Arab. Hasilnya adalah dua film dengan plot yang sama dan adegan yang sangat mirip. Tetap ada perbedaan antara film versi bahasa Inggris dengan film dengan versi bahasa Arab, tapi perbedaan-perbedaan ini sama sekali tidak merubah plot film ini.

Download Link

Bagi yang berminat menonton film tahun 1977 ini dapat mengunduhnya dari sini:
Perlu saya informasikan bahwa The Message versi bahasa Arab di atas terbagi menjadi 14 bagian. Sayangnya ada beberapa adegan yang hilang di antara bagian-bagian tersebut. Sementara The Message versi bahasa Inggris lengkap dari awal hingga akhir tanpa ada adegan yang hilang.

Kamis, 17 November 2011

Ayat-ayat dari Surat Al-An'aam

0 opini
Surat keenam dalam kitab suci Al-Qur'an ini diawali dengan firman-firman Allah tentang kemusyrikan, yaitu sikap orang-orang musyrik yang berpaling dari Islam dan menyekutukan Allah, dan nasib orang-orang musyrik di hari kiamat kelak. Membaca rentetan ayat-ayat tentang siksaan terhadap orang-orang musyrik di dalam Surat ini sejatinya menambah kuat keimanan saya.

Rasanya saya tidak perlu menulis panjang lebar mengenai kesan saya saat membaca terjemah ayat demi ayat dari Surat ini. Langsung saja saya paparkan kumpulan ayat-ayat yang saya kutip dari surat Al-An'aam:
Apakah mereka tidak memperhatikan berapa banyak generasi yang telah Kami binasakan sebelum mereka, padahal (generasi itu) telah Kami teguhkan kedudukan mereka di muka bumi, yaitu keteguhan yang belum pernah Kami berikan kepadamu, dan Kami curahkan hujan yang lebat atas mereka dan Kami jadikan sungai-sungai mengalir di bawah mereka, kemudian Kami binasakan mereka karena dosa mereka sendiri, dan Kami ciptakan sesudah mereka generasi yang lain. (QS. Al-An'aam:6)
Dan kepunyaan Allah-lah segala yang ada pada malam dan siang. Dan Dialah Yang Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui. (QS. Al-An'aam:13)
Katakanlah: "Sesungguhnya aku takut akan azab hari yang besar (hari kiamat), jika aku mendurhakai Tuhanku." {*} Barang siapa yang dijauhkan azab dari padanya pada hari itu, maka sungguh Allah telah memberikan rahmat kepadanya. Dan itulah keberuntungan yang nyata. (QS. Al-An'aam:15 - 16)
Dan tiadalah kehidupan dunia ini, selain dari main-main dan senda gurau belaka[+1]. Dan sungguh kampung akhirat itu lebih baik bagi orang-orang yang bertaqwa. Maka tidakkah kamu memahaminya? (QS. Al-An'aam:32)
Dan pada sisi Allah-lah kunci-kunci semua yang ghaib; tidak ada yang mengetahuinya kecuali Dia sendiri, dan Dia mengetahui apa yang di daratan dan di lautan, dan tiada sehelai daun pun yang gugur melainkan Dia mengetahuinya (pula), dan tidak jatuh sebutir biji-pun dalam kegelapan bumi, dan tidak sesuatu yang basah atau yang kering, melainkan tertulis dalam kitab yang nyata (Lauh Mahfudz) (QS. Al-An'aam:59)
Dan Dialah yang menjadikan bintang-bintang bagimu, agar kamu menjadikannya petunjuk dalam kegelapan di darat dan di laut. Sesungguhnya Kami telah menjelaskan tanda-tanda kebesaran (Kami) kepada orang-orang yang mengetahui. (QS. Al-An'aam:97)
Dan janganlah kamu memaki sembahan-sembahan yang mereka sembah selain Allah, karena mereka nanti akan memaki Allah dengan melampaui batas tanpa pengetahuan. Demikianlah Kami jadikan setiap umat menganggap baik pekerjaan mereka. Kemudian kepada Tuhan merekalah kembali mereka, lalu Dia memberitakan kepada mereka apa yang dahulu mereka kerjakan. (QS. Al-An'aam:108)
Telah sempurnalah kalimat Tuhanmu (Al-Quran) sebagai kalimat yang benar dan adil. Tidak ada yang dapat merobah robah kalimat-kalimat-Nya dan Dia lah yang Maha Mendenyar lagi Maha Mengetahui. (QS. Al-An'aam:115)
Dan tinggalkanlah dosa yang nampak dan yang tersembunyi. Sesungguhnya orang yang mengerjakan dosa, kelak akan diberi pembalasan (pada hari kiamat), disebabkan apa yang mereka telah kerjakan. (QS. Al-An'aam:120)
Dan (ingatlah) hari diwaktu Allah menghimpunkan mereka semuanya (dan Allah berfirman): "Hai golongan jin, sesungguhnya kamu telah banyak menyesatkan manusia", lalu berkatalah kawan-kawan meraka dari golongan manusia: "Ya Tuhan kami, sesungguhnya sebahagian daripada kami telah dapat kesenangan dari sebahagian (yang lain)[+2] dan kami telah sampai kepada waktu yang telah Engkau tentukan bagi kami." Allah berfirman: "Neraka itulah tempat diam kamu, sedang kamu kekal di dalamnya, kecuali kalau Allah menghendaki (yang lain)." Sesungguhnya Tuhanmu Maha Bijaksana lagi Maha Mengetahui. (QS. Al-An'aam:128)
Barangsiapa membawa amal yang baik, maka baginya (pahala) sepuluh kali lipat amalnya; dan barangsiapa yang membawa perbuatan jahat maka dia tidak diberi pembalasan melainkan seimbang dengan kejahatannya, sedang mereka sedikitpun tidak dianiaya (dirugikan). (QS. Al-An'aam:160)
--
[+1]Maksudnya: kesenangan-kesenangan duniawi itu hanya sebentar dan tidak kekal. Janganlah orang terperdaya dengan kesenangan-kesenangan dunia, serta lalai dari memperhatikan urusan akhirat.
[+2]Maksudnya syaitan telah berhasil memperdayakan manusia sampai manusia mengikuti perintah-perintah dan petunjuk-petunjuknya, dan manusia pun telah mendapat hasil kelezatan-kelezatan duniawi karena mengikuti bujukan-bujukan syaitan itu.

Rabu, 09 November 2011

Hidangan dalam Al-Qur'an

0 opini
Surat kelima dalam Al-Qur'an, Al-Maa'idah, diterjemahkan ke dalam Bahasa Indonesia sebagai Hidangan. Surat Al-Maa'idah ini dibuka dengan berbagai aturan tentang halal dan haram mulai dari urusan makanan sampai urusan perkawinan. Salah satu yang perlu digarisbawahi adalah haramnya mengundi nasib yang tertuang di dalam ayat 3 yang saya kutip di sini: "... Dan (diharamkan juga) mengundi nasib dengan anak panah[+1], (mengundi nasib dengan anak panah itu) adalah kefasikan. ..."

Ada beberapa bagian dalam surat Al-Maa'idah yang menarik untuk dibaca. Pertama, keengganan bangsa Yahudi mentaati perintah Nabi Musa a.s. memasuki Palestina; tertuang dalam ayat 20 s.d. 26. Kedua, kisah pembunuhan pertama yang melibatkan kedua putra Nabi Adam a.s.; tertuang dalam ayat 27 s.d. 32. Ketiga, ayat-ayat yang bercerita tentang mukjizat Nabi Isa a.s.; tertuang dalam ayat 110 s.d. 120.

Selain berbagai pelajaran yang saya paparkan di atas, di bawah ini saya sertakan juga beberapa ayat yang sempat saya kutip ke dalam tulisan ini:
Hai orang-orang yang beriman hendaklah kamu jadi orang-orang yang selalu menegakkan (kebenaran) karena Allah, menjadi saksi dengan adil. Dan janganlah sekali-kali kebencianmu terhadap sesuatu kaum, mendorong kamu untuk berlaku tidak adil. Berlaku adillah, karena adil itu lebih dekat kepada takwa. Dan bertakwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan. (QS. Al-Maa'idah:8)
Sesungguhnya orang-orang yang kafir sekiranya mereka mempunyai apa yang dibumi ini seluruhnya dan mempunyai yang sebanyak itu (pula) untuk menebusi diri mereka dengan itu dari azab hari kiamat, niscaya (tebusan itu) tidak akan diterima dari mereka, dan mereka beroleh azab yang pedih. {*} Mereka ingin keluar dari neraka, padahal mereka sekali-kali tidak dapat keluar daripadanya, dan mereka beroleh azab yang kekal. (QS. Al-Maa'idah:36 - 37)
Sesungguhnya penolong kamu hanyalah Allah, Rasul-Nya, dan orang-orang yang beriman, yang mendirikan shalat dan menunaikan zakat, seraya mereka tunduk (kepada Allah). (QS. Al-Maa'idah:55)
Katakanlah: "Mengapa kamu menyembah selain daripada Allah, sesuatu yang tidak dapat memberi mudharat kepadamu dan tidak (pula) memberi manfaat?" Dan Allah-lah Yang Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui. (QS. Al-Maa'idah:76)
Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu haramkan apa-apa yang baik yang telah Allah halalkan bagi kamu, dan janganlah kamu melampaui batas. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang melampaui batas. (QS. Al-Maa'idah:87)
Allah tidak menghukum kamu disebabkan sumpah-sumpahmu yang tidak dimaksud (untuk bersumpah), tetapi Dia menghukum kamu disebabkan sumpah-sumpah yang kamu sengaja, maka kaffarat (melanggar) sumpah itu, ialah memberi makan sepuluh orang miskin, yaitu dari makanan yang biasa kamu berikan kepada keluargamu, atau memberi pakaian kepada mereka atau memerdekakan seorang budak. Barang siapa tidak sanggup melakukan yang demikian, maka kaffaratnya puasa selama tiga hari. Yang demikian itu adalah kaffarat sumpah-sumpahmu bila kamu bersumpah (dan kamu langgar). Dan jagalah sumpahmu. Demikianlah Allah menerangkan kepadamu hukum-hukum-Nya agar kamu bersyukur (kepada-Nya). (QS. Al-Maa'idah:89)
Sesungguhnya syaitan itu bermaksud hendak menimbulkan permusuhan dan kebencian di antara kamu lantaran (meminum) khamar dan berjudi itu, dan menghalangi kamu dari mengingat Allah dan sembahyang; maka berhentilah kamu (dari mengerjakan pekerjaan itu). (QS. Al-Maa'idah:91)
Katakanlah: "Tidak sama yang buruk dengan yang baik, meskipun banyaknya yang buruk itu menarik hatimu, maka bertakwalah kepada Allah hai orang-orang berakal, agar kamu mendapat keberuntungan." (QS. Al-Maa'idah:100)
--
[+1]Anak panah yang belum pakai bulu. Orang Arab Jahiliyah menggunakan anak panah yang belum pakai bulu untuk menentukan apakah mereka akan melakukan suatu perbuatan atau tidak. Caranya ialah: mereka ambil tiga buah anak panah yang belum pakai bulu. Setelah ditulis masing-masing yaitu dengan: lakukanlah, jangan lakukan, sedang yang ketiga tidak ditulis apa-apa, diletakkan dalam sebuah tempat dan disimpan dalam Ka'bah. Bila mereka hendak melakukan sesuatu maka mereka meminta supaya juru kunci Ka'bah mengambil sebuah anak panah itu. Terserahlah nanti apakah mereka akan melakukan atau tidak melakukan sesuatu, sesuai dengan tulisan anak panah yang diambil itu. Kalau yang terambil anak panah yang tidak ada tulisannya, maka undian diulang sekali lagi.

Belajar dari Surat An-Nisaa'

0 opini
Dan perjalanan membaca terjemah Al-Qur'an itu pun berlanjut sampai surat keempat: surat An-Nisaa'. Hal pertama yang saya temukan dalam surat An-Nisaa' adalah pembatasan (bukan sekedar pembolehan) poligami menjadi maksimal 4 istri (dari sebelumnya tanpa batas). Poligami pun dibatasi dengan syarat suami harus berlaku adil terhadap istri-istrinya. Bila suami tidak mampu berlaku adil, Allah pun membatasi pernikahan menjadi monogami. Berikut isi ayat 3 surat An-Nisaa' yang berisi pembatasan tersebut:
Dan jika kamu takut tidak akan dapat berlaku adil terhadap (hak-hak) perempuan yang yatim (bilamana kamu mengawininya), maka kawinilah wanita-wanita (lain) yang kamu senangi : dua, tiga atau empat. Kemudian jika kamu takut tidak akan dapat berlaku adil[+1], maka (kawinilah) seorang saja[+2], atau budak-budak yang kamu miliki. Yang demikian itu adalah lebih dekat kepada tidak berbuat aniaya. (QS. An-Nisaa':3)
Surat An-Nisaa' juga berisi pokok-pokok hukum pembagian harta waris, yaitu dalam ayat 7 s.d. ayat 14. Selain itu, surat ini juga berisi beberapa hukum perkawinan (pernikahan). Ada banyak sekali ayat-ayat yang mengatur tentang pernikahan dalam surat An-Nisaa' ini. Salah satu ayat yang menyebutkan tentang hukum perkawinan itu adalah ayat 23 (saya kutip di bawah) yang juga dijadikan dasar hukum mahram.

Di dalam surat ini pun saya menemukan banyak ayat yang mengatur tentang jihad dan hijrah; baik mengenai kewajibannya maupun mengenai balasannya. Masih banyak pelajaran lain yang saya dapatkan dari surat An-Nisaa'. Akan tetapi, dari semua pelajaran yang saya dapat dari surat An-Nisaa', hanya beberapa ayat saja yang saya kutip dalam tulisan ini:
Sesungguhnya orang-orang yang memakan harta anak yatim secara zalim, sebenarnya mereka itu menelan api sepenuh perutnya dan mereka akan masuk ke dalam api yang menyala-nyala (neraka). (QS. An-Nisaa':10)
Sesungguhnya taubat di sisi Allah hanyalah taubat bagi orang-orang yang mengerjakan kejahatan lantaran kejahilan[*3], yang kemudian mereka bertaubat dengan segera, maka mereka itulah yang diterima Allah taubatnya; dan Allah Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana. (QS. An-Nisaa':17)
Diharamkan atas kamu (mengawini) ibu-ibumu; anak-anakmu yang perempuan[+3]; saudara-saudaramu yang perempuan, saudara-saudara bapakmu yang perempuan; saudara-saudara ibumu yang perempuan; anak-anak perempuan dari saudara-saudaramu yang laki-laki; anak-anak perempuan dari saudara-saudaramu yang perempuan; ibu-ibumu yang menyusui kamu; saudara perempuan sepersusuan; ibu-ibu isterimu (mertua); anak-anak isterimu yang dalam pemeliharaanmu dari isteri yang telah kamu campuri, tetapi jika kamu belum campur dengan isterimu itu (dan sudah kamu ceraikan), maka tidak berdosa kamu mengawininya; (dan diharamkan bagimu) isteri-isteri anak kandungmu (menantu); dan menghimpunkan (dalam perkawinan) dua perempuan yang bersaudara, kecuali yang telah terjadi pada masa lampau; sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. (QS. An-Nisaa':23)
Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu saling memakan harta sesamamu dengan jalan yang batil, kecuali dengan jalan perniagaan yang berlaku dengan suka sama-suka di antara kamu. Dan janganlah kamu membunuh dirimu[+4]; sesungguhnya Allah adalah Maha Penyayang kepadamu. (QS. An-Nisaa':29)
Dan janganlah kamu iri hati terhadap apa yang dikaruniakan Allah kepada sebahagian kamu lebih banyak dari sebahagian yang lain. (Karena) bagi orang laki-laki ada bahagian dari pada apa yang mereka usahakan, dan bagi para wanita (pun) ada bahagian dari apa yang mereka usahakan, dan mohonlah kepada Allah sebagian dari karunia-Nya. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui segala sesuatu. (QS. An-Nisaa':32)
Kaum laki-laki itu adalah pemimpin bagi kaum wanita, oleh karena Allah telah melebihkan sebahagian mereka (laki-laki) atas sebahagian yang lain (wanita), dan karena mereka (laki-laki) telah menafkahkan sebagian dari harta mereka. Sebab itu maka wanita yang saleh, ialah yang taat kepada Allah lagi memelihara diri[+5] ketika suaminya tidak ada, oleh karena Allah telah memelihara (mereka)[+6]. Wanita-wanita yang kamu khawatirkan nusyuznya[+7], maka nasehatilah mereka dan pisahkanlah mereka di tempat tidur mereka, dan pukullah mereka. Kemudian jika mereka mentaatimu, maka janganlah kamu mencari-cari jalan untuk menyusahkannya[+8]. Sesungguhnya Allah Maha Tinggi lagi Maha Besar. (QS. An-Nisaa':34)
Dan orang-orang yang beriman dan mengerjakan amalan-amalan yang shaleh, kelak akan Kami masukkan mereka ke dalam surga yang di dalamnya mengalir sungai-sungai; kekal mereka di dalamnya; mereka di dalamnya mempunyai isteri-isteri yang suci, dan Kami masukkan mereka ke tempat yang teduh lagi nyaman. (QS. An-Nisaa':57)
Hai orang-orang yang beriman, taatilah Allah dan taatilah Rasul (Nya), dan ulil amri di antara kamu. Kemudian jika kamu berlainan pendapat tentang sesuatu, maka kembalikanlah ia kepada Allah (Al Quran) dan Rasul (sunnahnya), jika kamu benar-benar beriman kepada Allah dan hari kemudian. Yang demikian itu lebih utama (bagimu) dan lebih baik akibatnya. (QS. An-Nisaa':59)
Maka apakah mereka tidak memperhatikan Al Quran? Kalau kiranya Al Quran itu bukan dari sisi Allah, tentulah mereka mendapat pertentangan yang banyak di dalamnya. (QS. An-Nisaa':82)
Sesungguhnya Kami telah menurunkan kitab kepadamu dengan membawa kebenaran, supaya kamu mengadili antara manusia dengan apa yang telah Allah wahyukan kepadamu, dan janganlah kamu menjadi penantang (orang yang tidak bersalah), karena (membela) orang-orang yang khianat[+9], (QS. An-Nisaa':105)
Dan barangsiapa yang mengerjakan kejahatan dan menganiaya dirinya, kemudian ia mohon ampun kepada Allah, niscaya ia mendapati Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. (QS. An-Nisaa':110)
Sesungguhnya Allah tidak mengampuni dosa mempersekutukan (sesuatu) dengan Dia, dan dia mengampuni dosa yang selain syirik bagi siapa yang dikehendaki-Nya. Barangsiapa yang mempersekutukan (sesuatu) dengan Allah, maka sesungguhnya ia telah tersesat sejauh-jauhnya. (QS. An-Nisaa':116)
Dan kamu sekali-kali tidak akan dapat berlaku adil di antara isteri-isteri(mu), walaupun kamu sangat ingin berbuat demikian, karena itu janganlah kamu terlalu cenderung (kepada yang kamu cintai), sehingga kamu biarkan yang lain terkatung-katung. Dan jika kamu mengadakan perbaikan dan memelihara diri (dari kecurangan), maka sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. (QS. An-Nisaa':129)
Allah tidak menyukai ucapan buruk[*1], (yang diucapkan) dengan terus terang kecuali oleh orang yang dianiaya[*2]. Allah adalah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui. (QS. An-Nisaa':148)
--
[+1]Berlaku adil ialah perlakuan yang adil dalam meladeni isteri seperti pakaian, tempat, giliran dan lain-lain yang bersifat lahiriyah.
[+2]Islam memperbolehkan poligami dengan syarat-syarat tertentu. Sebelum turun ayat ini poligami sudah ada, dan pernah pula dijalankan oleh para Nabi sebelum Nabi Muhammad SAW. Ayat ini membatasi poligami sampai empat orang saja.
[+3]Maksud ibu di sini ialah ibu, nenek dan seterusnya ke atas. Dan yang dimaksud dengan anak perempuan ialah anak perempuan, cucu perempuan dan seterusnya ke bawah, demikian juga yang lain-lainnya. Sedang yang dimaksud dengan anak-anak isterimu yang dalam pemeliharaanmu, menurut jumhur ulama termasuk juga anak tiri yang tidak dalam pemeliharaannya.
[+4]Larangan membunuh diri sendiri mencakup juga larangan membunuh orang lain, sebab membunuh orang lain berarti membunuh diri sendiri, karena umat merupakan suatu kesatuan.
[+5]Maksudnya: Tidak berlaku curang serta memelihara rahasia dan harta suaminya.
[+6]Maksudnya: Allah telah mewajibkan kepada suami untuk mempergauli isterinya dengan baik.
[+7]Nusyuz: yaitu meninggalkan kewajiban bersuami isteri. Nusyuz dari pihak isteri seperti meninggalkan rumah tanpa izin suaminya.
[+8]Maksudnya: untuk memberi pelajaran kepada isteri yang dikhawatirkan pembangkangannya haruslah mula-mula diberi nasehat, bila nasehat tidak bermanfaat barulah dipisahkan dari tempat tidur mereka, bila tidak bermanfaat juga barulah dibolehkan memukul mereka dengan pukulan yang tidak meninggalkan bekas. Bila cara pertama telah ada manfaatnya janganlah dijalankan cara yang lain dan seterusnya.
[+9]Ayat ini dan beberapa ayat berikutnya diturunkan berhubungan dengan pencurian yang dilakukan Thu'mah dan ia menyembunyikan barang curian itu di rumah seorang Yahudi. Thu'mah tidak mengakui perbuatannya itu malah menuduh bahwa yang mencuri barang itu orang Yahudi. Hal ini diajukan oleh kerabat-kerabat Thu'mah kepada Nabi s.a.w. dan mereka meminta agar Nabi membela Thu'mah dan menghukum orang-orang Yahudi, kendatipun mereka tahu bahwa yang mencuri barang itu ialah Thu'mah, Nabi sendiri hampir-hampir membenarkan tuduhan Thu'mah dan kerabatnya itu terhadap orang Yahudi.
[*1]Ucapan buruk sebagai mencela orang, memaki, menerangkan keburukan-keburukan orang lain, menyinggung perasaan seseorang, dan sebagainya.
[*2]Maksudnya: orang yang teraniaya boleh mengemukakan kepada hakim atau penguasa keburukan-keburukan orang yang menganiayanya.
[*3]Maksudnya ialah:
- Orang yang berbuat maksiat dengan tidak mengetahui bahwa perbuatan itu adalah maksiat kecuali jika dipikirkan lebih dahulu.
- Orang yang durhaka kepada Allah baik dengan sengaja atau tidak.
- Orang yang melakukan kejahatan karena kurang kesadaran lantaran sangat marah atau karena dorongan hawa nafsu.