Rabu, 14 Oktober 2009

Saat Anak Tumbuh dan Berkembang

Salah satu kebahagiaan menjadi seorang ayah adalah melihat anaknya (atau dalam kasus saya berarti kedua anaknya) tumbuh dan berkembang. Saat belajar membalikan badan, saat belajar merangkak, saat belajar duduk, saat belajar berdiri, saat belajar berjalan, saat belajar bergoyang mengikuti irama musik, semuanya adalah peristiwa-peristiwa yang menarik dan indah untuk dikenang.

Itu hanya melihat dari satu sisi perkembangan anak. Masih banyak lagi perkembangan anak yang dapat diperhatikan, seperti kemampuan untuk menggenggam, respon terhadap suara (atau lebih spesifik ke respon terhadap panggilan), respon terhadap warna atau gambar, kemampuan untuk meniru, dan berbagai perkembangan anak lainnya.

Itu pun hanya melihat dari perkembangan seorang anak. Kalau kita diberkahi dengan lebih dari satu anak (baca: kembar), maka perkembangan anak-anak kita akan menjadi lebih menarik untuk diperhatikan. Mulai dari perkembangan masing-masing anak sampai bagaimana anak-anak kita berinteraksi antara satu dengan yang lain adalah kesempatan berharga untuk mendapatkan pengalaman yang menarik.

Dalam keluarga saya, Raito dan Aidan telah berbagi banyak pengalaman dengan ayah dan ibunya. Tingkah laku mereka saat tumbuh dan berkembang hingga berumur hampir 15 bulan benar-benar sesuatu yang patut dikenang. Saya dan istri senantiasa tertawa geli saat kami melihat foto atau video mereka yang sempat kami abadikan.

Hal yang paling segar dalam ingatan saya adalah kemampuan respon mereka. Aidan dan Raito sudah mulai mengerti maksud dari ucapan saya dan istri saya. Saya pernah meminta tolong Aidan mengambilkan kunci mobil yang tergeletak di lantai. Kunci mobil itu memang tergeletak di sana karena dilempar Aidan sendiri. Setelah beberapa kali mengulang permintaan itu, Aidan akhirnya mengambil kunci itu kemudian menyerahkannya kepada saya. Kejadian ini benar-benar membekas dalam pikiran saya.

Raito sebenarnya mampu memberikan respon yang sama. Saat diminta mengambilkan sesuatu, Raito akan berjalan mengambil barang yang diminta. Kemudian dia berjalan menghampiri orang yang meminta sambil menyodorkan barang itu ke orang tersebut. Akan tetapi, saat orang itu hendak mengambil barang itu dari tangan Raito, Raito akan menarik tangannya kemudian ngeloyor sambil tersenyum. Sepertinya dia meledek. Kalau saya yang menjadi korban ledekan Raito, saya akan kejar, tangkap, dan kelitiki Raito sekuat tenaga.

Kemampuan berbicara Raito dan Aidan pun sudah mencapai tahap yang lucu. Raito dan Aidan sering mengajak saya, istri saya, atau orang lain di rumah untuk berbicara. Mereka akan mengatakan sesuatu yang tidak mungkin kita mengerti, tapi cara mereka berbicara benar-benar serius seolah-olah kita mengerti maksud mereka. Pada saat-saat seperti ini seringkali terjadi miskomunikasi akut, yaitu miskomunikasi tanpa ada peluang memperjelas kesalahpahaman yang timbul.

Masih banyak lagi hal-hal baru yang Raito dan Aidan dapat lakukan, seperti meniru irama lagu, menaiki tangga, mencium pipi orang tuanya, atau melompat dari kepala tempat tidur. Semua hal baru ini adalah pengalaman yang berharga bagi saya dan istri saya. Saya rasa semua orang tua pun akan merasakan kebahagiaan yang sama seperti saya saat melihat anak mereka tumbuh besar. Saya merekomendasikan agar para orang tua tidak melewatkan kesempatan berharga seperti ini.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar