Selasa, 05 Mei 2009

Gali Lubang Tutup Lubang

1 Mei 2009 akhirnya aku menerima penghasilan pertamaku sebagai Pegawai Negeri Sipil. Penghasilan pertama ini bukan gaji atau tunjangan. DJP (Direktorat Jenderal Pajak) lebih suka menyebutnya Uang Tunggu, karena uang itu memang hadir untuk ditunggu, ditunggu, dan terus ditunggu.

Uang Tunggu itu berfungsi sebagai bantalan untuk meringankan beban para calon CPNS (Calon Pegawai Negeri Sipil). Kalau tidak begitu, para calon CPNS itu harus menunggu berbulan-bulan sebelum resmi diangkat sebagai CPNS dan berhak menerima 80% dari gaji + tunjangan. Dalam konteks "Besar pasak daripada tiang", keberadaan Uang Tunggu membantu memperkecil pasak tersebut.

Banyak rekan-rekan saya yang mungkin menyegerakan menutup lubang-lubang yang sudah digali selama beberapa bulan terakhir ini. Sementara saya lebih mengutamakan mencegah galian-galian baru untuk beberapa bulan ke depan. Saya dan istri mungkin bisa berhemat, tapi Raito dan Aidan tidak tahu-menahu tebal-tipisnya keuangan keluarga saya. Alhamdulillah tambahan pemasukan dari Uang Tunggu itu bisa membantu saya membeli cadangan bubur, susu, bahkan pakaian baru untuk kedua anak saya.

Seharusnya mulai bulan depan Uang Tunggu itu akan keluar secara rutin. Semoga saja kondisi itu benar adanya sehingga saya (atau rekan-rekan saya yang lain) tidak perlu lagi menunggu berbulan-bulan seperti kondisi sebelumnya. Khusus buat saya, kondisi pas-pasan seperti itu membuat saya bertambah sensitif terhadap pengeluaran. Setiap pengeluaran ekstra selalu membuat saya menghela nafas. Semakin banyak pengeluaran ekstra membuat saya semakin bingung. Alhamdulillah saya tidak mengalami stres berkepanjangan.

Saya sempat teringat seorang rekan pernah nyeletuk, "DJP sebagai instansi yang memungut pajak sebagai penghasilan negara kok sulit sekali membayar pegawai-pegawai barunya?" Sindiran itu mungkin tidak relevan karena ada instansi lain yang terlibat dalam masalah pembayaran tersebut. Namun hal itu dapat menjadi cerminan betapa besarnya seseorang menunggu pembayaran yang tak kunjung datang.

Sepertinya untuk menjadi PNS itu butuh modal finansial. Bukan modal finansial untuk otomatis diterima dengan merekayasa hasil seleksi. Bukan juga modal finansial untuk menentukan lokasi penempatan. Calon CPNS perlu modal finansial untuk menjaga diri mereka dari menggali lubang-lubang yang tidak diperlukan.

8 komentar:

  1. Alhamdulillah aku ga pernah sampe harus gali lobang hahaha :D

    BalasHapus
  2. ya iyalah radit gak pernah sampe harus gali lobang, kan ada amir :))

    btw mir, CPNS itu udah ada kata calon-nya, jd klo calon CPNS, jadi calon2x PNS ???

    BalasHapus
  3. hoi siroj..cicing wae manehna mah, orang lagi susah juga

    yah,..ga bisa makan2 gaji pertama dong ?

    BalasHapus
  4. @ratna:
    Dek ... Dek .... Hutangku memang hutangku, tapi kalau aku kudu bayar hutang kan berarti porsi untuk nafkah keluarga jadi berkurang. Kamu dah ngerasain sendiri juga. :p

    @siroj100:
    Gak ada yang salah tuh, Zir. Status gw saat ini memang calon CPNS karena gw sedang menunggu diangkat jadi CPNS. Nanti kalau sudah jadi CPNS baru aku diangkat jadi PNS.

    @Anonymous:
    Gaji pertama belum turun kok. Yang diterima itu kan Uang Tunggu. Gaji + tunjangan baru diterima minimal kalau sudah resmi diangkat jadi CPNS. Tapi berhubung cuma 80% jadi kayaknya tetap aja gak ada makan-makan gaji pertama. :p

    BalasHapus
  5. mir,
    baca iwillteachyoutoberich.com deh,
    penghematannya bagus

    BalasHapus
  6. @Zidni:
    Makasih atas informasinya. Btw, bagian mana dari situs itu yang perlu dibaca? Maaf ya. Lagi males mencari-cari nih. :)

    BalasHapus
  7. hutangmu memang hutangmu ... kan kamu yg ngegali ya iyalah kamu yg nutup hehehe :p

    ~iwillteachyoutobepatient

    BalasHapus
  8. Ya iya lah ... masa' ya iya dong ... :p

    Thank you for teaching me to be patient. :)

    BalasHapus