Dua acara wisuda tersebut terbagi menjadi tiga hari berturut-turut, yaitu Kamis, Jumat, dan Sabtu. Kamis untuk acara Wisuda Fasilkom, Jumat untuk gladi resik Wisuda UI, dan Sabtu untuk acara Wisuda UI. Masing-masing acara wisuda tersebut memiliki kesan tersendiri. Saya akan berbagi kesan-kesan tersebut dalam tulisan ini.
Wisuda Fasilkom
Acara Wisuda Fasilkom berlangsung di Gedung Sabha Widya (Kampus Universitas Indonesia, Depok). Demi menghindari kemacetan di hari kerja, saya berangkat sepagi mungkin. Alhasil saya tiba di lokasi acara sekitar jam setengah tujuh, padahal acaranya sendiri baru dimulai sekitar jam delapan. Tentu saja pada saat itu belum banyak tamu undangan (wisudawan dan keluarganya) yang hadir. Untungnya sesi foto sudah dimulai sehingga saya pun memanfaatkan waktu yang tersedia untuk berfoto bersama istri dan anak-anak.
Panggung Acara Wisuda Fasilkom |
Suasana Menjelang Acara Wisuda Fasilkom |
Persembahan Angkatan 2014 |
Peraih Medali Cum Laude Program Studi S1 Ilmu Komputer |
Acara pun berakhir pasca pembacaan doa. Ruangan tempat berlangsungnya acara wisuda seketika gaduh karena setiap orang langsung bergerak untuk mengurus keluarga dan acara mereka masing-masing. Sebagian menyempatkan diri mengambil foto, sebagian langsung bergerak meninggalkan lokasi acara. Saya termasuk orang-orang yang segera meninggalkan lokasi acara karena saya, istri, dan anak-anak saya sudah terlalu lelah. Salah satu tamu undangan bahkan menyempatkan diri untuk tidur di karpet musala setempat akibat kelelahan.
Terkapar Di Karpet Musala |
Para peraih predikat cum laude bahkan mendapatkan kehormatan untuk naik ke atas panggung sebanyak dua kali. Pertama untuk menerima tabung ijazah. Kedua untuk menerima medali yang diserahkan langsung oleh Dekan Fasilkom. Bersalaman dan berfoto dengan seorang dekan tentu memberikan kesan tersendiri, tapi yang lebih membanggakan tentu saja saat IPK para penerima cum laude itu disebutkan satu per satu (dari yang cum laude hingga sangat cum laude) saat mereka dipanggil ke atas panggung untuk menerima medali dari Dekan Fasilkom.
Kesan-kesan di atas tentu saja bersifat subjektif. Masing-masing lulusan Fasilkom memiliki persepsi tersendiri terhadap penting-tidaknya acara wisuda. Masing-masing lulusan Fasilkom yang hadir di acara wisuda tersebut pun memiliki kesan tersendiri terhadap akrab-tidaknya, menyenangkan-tidaknya, atau membosankan-tidaknya acara wisuda tersebut. Saya sendiri merasa senang dan puas karena bisa berkumpul untuk terakhir kalinya dengan teman-teman kuliah dan juga merasa bangga karena melihat sendiri teman-teman saya yang berhasil meraih predikat cum laude naik ke atas panggung.
Bersambung ke Wisuda Fasilkom vs. Wisuda UI (2)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar