Minggu, 18 April 2021

Proyek Pertama Raito: Ulasan Buku

Sharks (rpaldebaran.wordpress.com)
Secara umum, Agile sangat identik dengan pengelolaan proyek. Proyek yang dikelola biasanya proyek yang dilakukan oleh sebuah organisasi, baik kecil maupun besar. Akan tetapi, bukan berarti Agile tidak dapat digunakan untuk mengelola proyek hobi.

Hal itu yang saya lakukan bersama anak-anak saya. Saya mendorong mereka untuk menumbuhkan minat di luar gim dan memiliki keterampilan di luar akademis. Saya mendorong mereka untuk menemukan dan menekuni sesuatu yang mereka suka, tapi tetap memiliki manfaat jangka panjang.

Jumat lalu, Raito, anak pertama saya, secara resmi berhasil menghasilkan sesuatu yang terukur, yaitu sebuah situs berisi ulasan buku. Awalnya dia hanya ingin menulis ulasan buku, tapi setelah kami berdiskusi, proyek itu berubah dari membuat ulasan buku menjadi mempublikasikan ulasan buku di Internet. Saat ini, dia sudah menulis 3 ulasan buku yang dia publikasikan di rpaldebaran.wordpress.com. Ulasan buku lainnya menyusul. Akhirnya Raito berhasil menyelesaikan proyek pertamanya. 

Sebenarnya proyek "pertama" Raito ini bukanlah yang pertama. Dia pernah memilih pemrograman dan mulai belajar JavaScript, HTML, dan CSS di Khan Academy. Setelah itu, dia pindah ke platform lain seperti Tynker yang menawarkan lebih banyak variasi dalam belajar pemrograman. Akan tetapi, semua itu tidak berakhir bahagia. Dalam perjalanannya, Raito kehilangan minat dalam pemrograman. Dia masih suka bermain dengan logika yang ada di pemrograman, tapi hal itu tidak cukup untuk menahan semangatnya membuat program-program baru.

Kembali ke ulasan buku, hasilnya memang lebih sederhana daripada sebuah program, tapi dia melakukannya hampir semuanya secara mandiri. Mulai dari membaca buku berbahasa Inggris, membuat ulasan berbahasa Indonesia, sampai membuat situs di Wordpress, dia lakukan sendiri. Dalam prosesnya, saya juga meminta dia untuk terlebih dahulu membuat ringkasan bukunya dalam bahasa Indonesia. Jadi, dengan proyek yang sederhana itu, dia telah belajar menerjemahkan, belajar menulis, dan belajar membuat situs dengan Wordpress. Jauh lebih menarik daripada menyibukan diri dengan chatting di WhatsApp atau menonton video lucu di YouTube, bukan?

Berbeda dengan Raito, Aidan memiliki jalannya sendiri. Walaupun sebelumnya dia mencoba hal serupa dengan Raito di Khan Academy dan Tynker dan sampai saat ini masih juga belum berhasil membuat program apa pun, minat dia dalam pemrograman masih ada. Dia pernah mencoba ikut beralih ke ulasan buku, tapi dia dengan tegas memutuskan it's not for me. Saat ini, dia masih mencoba sana-sini untuk menemukan tempat belajar yang bisa mengarahkan dia untuk menghasilkan sesuatu yang nyata secara mandiri. Semoga saja dia berhasil menemukannya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar