Selanjutnya Allah berfirman tentang pengutusan para rasul dan akibat penerimaan dan penolakan kerasulan dalam ayat 34 s.d. 53. Ayat-ayat ini adalah ayat-ayat dahsyat yang menggambarkan perbedaan nasib antara orang-orang yang beriman dan orang-orang yang tidak beriman; gambaran surga dan neraka serta para calon penghuninya. Layak baca!
Selanjutnya adalah ayat-ayat yang berisi kisah (singkat) mengenai kehidupan beberapa orang nabi, antara lain:
- Kisah Nabi Nuh a.s.: ayat 59 s.d. 64
- Kisah Nabi Hud a.s.: ayat 65 s.d. 72
- Kisah Nabi Shaleh a.s.: ayat 73 s.d. 79
- Kisah Nabi Luth a.s.: ayat 80 s.d. 84
- Kisah Nabi Syu'aib a.s.: ayat 85 s.d. 93
- Kisah Nabi Musa a.s.: ayat 103 s.d. 155
- Menceritakan penolakan masing-masing kaum terhadap petunjuk dan peringatan Allah melalui nabi-nabi yang diutus kepada mereka.
- Menceritakan bagaimana masing-masing kaum tidak sekedar membangkang, tapi juga menantang datangnya azab Allah kepada mereka.
- Menceritakan bagaimana Allah menyelamatkan para nabi dan pengikut-pengikutnya saat Allah menurunkan azab ke tengah-tengah masing-masing kaum.
Hanya itu saja yang dapat saya sampaikan dari pengalaman saya membaca terjemahan surat Al-A'raaf. Di bawah ini adalah beberapa ayat yang sengaja saya kutip dari surat tersebut:
Sesungguhnya Kami telah menempatkan kamu sekalian di muka bumi dan Kami adakan bagimu di muka bumi (sumber) penghidupan. Amat sedikitlah kamu bersyukur. (QS. Al-A'raaf:10)
kemudian saya akan mendatangi mereka dari muka dan dari belakang mereka, dari kanan dan dari kiri mereka. Dan Engkau tidak akan mendapati kebanyakan mereka bersyukur (taat). (QS. Al-A'raaf:17)
Hai anak Adam[1], sesungguhnya Kami telah menurunkan kepadamu pakaian untuk menutup auratmu dan pakaian indah untuk perhiasan. Dan pakaian takwa[2] itulah yang paling baik. Yang demikian itu adalah sebahagian dari tanda-tanda kekuasaan Allah, mudah-mudahan mereka selalu ingat. (QS. Al-A'raaf:26)
Hai anak Adam, pakailah pakaianmu yang indah di setiap (memasuki) mesjid[3], makan dan minumlah, dan janganlah berlebih-lebihan[4]. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berlebih-lebihan. (QS. Al-A'raaf:31)
Katakanlah: "Tuhanku hanya mengharamkan perbuatan yang keji, baik yang nampak ataupun yang tersembunyi, dan perbuatan dosa, melanggar hak manusia tanpa alasan yang benar, (mengharamkan) mempersekutukan Allah dengan sesuatu yang Allah tidak menurunkan hujjah untuk itu dan (mengharamkan) mengada-adakan terhadap Allah apa yang tidak kamu ketahui." (QS. Al-A'raaf:33)
Tiap-tiap umat mempunyai batas waktu[5]; maka apabila telah datang waktunya mereka tidak dapat mengundurkannya barang sesaatpun dan tidak dapat (pula) memajukannya. (QS. Al-A'raaf:34)
(yaitu) orang-orang yang menjadikan agama mereka sebagai main-main dan senda gurau, dan kehidupan dunia telah menipu mereka." Maka pada hari (kiamat) ini, Kami melupakan mereka sebagaimana mereka melupakan pertemuan mereka dengan hari ini, dan (sebagaimana) mereka selalu mengingkari ayat-ayat Kami. (QS. Al-A'raaf:51)
Berdoalah kepada Tuhanmu dengan berendah diri dan suara yang lembut. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang melampaui batas[6]. (QS. Al-A'raaf:55)
Orang-orang yang mengerjakan kejahatan, kemudian bertaubat sesudah itu dan beriman; sesungguhnya Tuhan kamu sesudah taubat yang disertai dengan iman itu adalah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. (QS. Al-A'raaf:153)
Dan sesungguhnya Kami jadikan untuk (isi neraka Jahannam) kebanyakan dari jin dan manusia, mereka mempunyai hati, tetapi tidak dipergunakannya untuk memahami (ayat-ayat Allah) dan mereka mempunyai mata (tetapi) tidak dipergunakannya untuk melihat (tanda-tanda kekuasaan Allah), dan mereka mempunyai telinga (tetapi) tidak dipergunakannya untuk mendengar (ayat-ayat Allah). Mereka itu sebagai binatang ternak, bahkan mereka lebih sesat lagi. Mereka itulah orang-orang yang lalai. (QS. Al-A'raaf:179)
Mereka menanyakan kepadamu tentang kiamat: "Bilakah terjadinya?" Katakanlah: "Sesungguhnya pengetahuan tentang kiamat itu adalah pada sisi Tuhanku; tidak seorangpun yang dapat menjelaskan waktu kedatangannya selain Dia. Kiamat itu amat berat (huru haranya bagi makhluk) yang di langit dan di bumi. Kiamat itu tidak akan datang kepadamu melainkan dengan tiba-tiba." Mereka bertanya kepadamu seakan-akan kamu benar-benar mengetahuinya. Katakanlah: "Sesungguhnya pengetahuan tentang hari kiamat itu adalah di sisi Allah, tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui." (QS. Al-A'raaf:187)
Jadilah engkau pema'af dan suruhlah orang mengerjakan yang ma'ruf, serta berpalinglah dari pada orang-orang yang bodoh. (QS. Al-A'raaf:199)--
[1]Maksudnya ialah: umat manusia
[2]Maksudnya ialah: selalu bertakwa kepada Allah
[3]Maksudnya: tiap-tiap akan mengerjakan sembahyang atau thawaf keliling Ka'bah atau ibadat-ibadat yang lain.
[4]Maksudnya: janganlah melampaui batas yang dibutuhkan oleh tubuh dan jangan pula melampaui batas-batas makanan yang dihalalkan.
[5]Maksudnya: tiap-tiap bangsa mempunyai batas waktu kejayaan atau keruntuhan.
[6]Maksudnya: melampaui batas tentang yang diminta dan cara meminta.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar