Berhubung waktu kami terbatas, kami batasi kunjungan kami ke beberapa tempat saja, yaitu Museum Fauna Indonesia Komodo dan Taman Reptilia (MFIKTR), Aeromovel, dan Istana Anak-Anak. Semua tempat ini lokasinya berdekatan dengan Hotel Desa Wisata tempat kami menginap. Alhasil semua tempat itu dapat kami tuju hanya dengan berjalan kaki.
Yang pertama adalah MFIKTR. Tiket masuk ke dalam museum ini hanya Rp. 10.000 per orang. Seperti namanya, museum ini berisi berbagai patung fauna Indonesia yang tersebar di 2 (dua) lantai. Sayangnya berbagai patung fauna ini tersimpan di balik kaca dan cahaya di dalam museum pun redup. Compact camera saya pun kesulitan mengambil foto yang baik di dalam museum ini.
Selain beragam patung fauna Indonesia, museum ini juga memelihara beberapa reptilia hidup di bagian luar museum seperti komodo, ular, dan buaya.
Setelah selesai mengunjungi MFIKTR, kami melanjutkan perjalanan ke salah satu stasiun Aeromovel. Saya lupa nama stasiunnya. Yang jelas lokasi stasiun ini tidak jauh dari lokasi MFIKTR. Tiket 1 (satu) kali keliling TMII di atas Aeromovel adalah Rp. 15.000 per orang. Harga tiketnya memang lebih mahal dari harga tiket Kereta Mini, tapi harganya memang layak lebih mahal.
Pengalaman menaiki Aeromovel ini jauh lebih menyenangkan dibandingkan menaiki Kereta Mini. Pertama, jalannya Aeromovel tidak terlalu lambat. Kecepatan Aeromovel tidak selambat Kereta Mini, tapi tetap cukup lambat bagi penumpang yang ingin menikmati pemandangan sepanjang perjalanan. Kedua, posisi relnya lebih tinggi. Berbagai anjungan, museum, dan bangunan-bangunan lain itu lebih mudah terlihat dengan menaiki Aeromovel. Sangat berbeda dengan pengalaman menaiki Kereta Mini.
Alasan ketiga saya memilih Aeromovel adalah karena rutenya melewati danau miniatur nusantara. Sayangnya saya sudah sempat melihat danau ini di atas Kereta Gantung sebelumnya. Jadi, nilai tambah Aeromovel yang ini menjadi tidak signifikan.
Aeromovel (Tampak Luar) |
Aeromovel (Tampak Dalam) |
Depan Bangunan Istana |
Istana Anak-Anak (Bagian Atas) |
Satu hal yang kurang nyaman dari kolam renang ini adalah kamar bilasnya. Kamar bilasnya tidak dibatasi oleh sekat-sekat. Setelah selesai berenang (atau berendam?) bersama anak-anak, saya terpaksa mengganti pakaian di toilet. Untungnya toilet tidak terlalu penuh sehingga saya tidak perlu mengantri. Istri saya bahkan memilih untuk bilas di toilet karena kondisi kamar bilas bagian wanita pun sama-sama tidak dibatasi sekat.
Setelah keluar dari Istana Anak-Anak, acara liburan keluarga kami pun secara resmi dinyatakan selesai. Kami sekeluarga pun langsung keluar dari TMII untuk kembali ke rumah tanpa mampir ke tempat lain. Alhamdulillaah rangkaian acara liburan kami, baik di TMII, di Sea World, maupun di Ragunan, benar-benar menyenangkan dan penuh kenangan manis.
Alhamdulillaahi rabbil 'aalamiin.
saya belum pernah kesanaaa... XD
BalasHapuskayaknya asik yaa..
thanx infonya soal kereta api mini n kolam renangnya....insya allah bsk saya mau kesana...
BalasHapus@Arif Chasan:
BalasHapusTMII itu tempat jalan-jalan murah meriah dan edukatif. Lumayan asyik buat alternatif rekreasi.
@EP3:
Sama-sama. Senang tulisan ini bisa bermanfaat. Semoga kunjungan ke TMII-nya menyenangkan. :)
Mas, mau nanya, kalau jalan2 di TMII nya hanya setengah hari kira2 cukup tidak ya? kalau ga cukup, kira2 wahana atau tempat apa saja yang sebaiknya diprioritaskan untuk dipilih? thx
BalasHapusKalau mau menjelajahi SELURUH objek wisata yang ada di TMII sepertinya tidak cukup. Selain wahana hiburan (Kereta Gantung, Aeromovel, Snow Bay, dll), TMII memiliki anjungan-anjungan yang merepresentasikan 33 propinsi di Indonesia, museum-museum, dan berbagai lokasi lain yang dapat dikunjungi. Sepertinya terlalu banyak kalau ingin dikunjungi semuanya dalam waktu satu hari, apalagi kalau hanya setengah hari.
BalasHapusItu pun saya asumsikan TMII tidak ramai. Kalau kita mengunjungi TMII di waktu liburan, jangankan mengunjungi semua wahana hiburan, berhasil menikmati satu wahana hiburan saja sudah patut disyukuri. Masalahnya bukan hanya pada ramainya antrian di setiap wahana hiburan, tapi juga ramainya antrian di jalanan dan parkiran.
Saya tidak tahu apa yang sebaiknya diprioritaskan karena masing-masing orang punya kondisi, rombongan, dan selera yang berbeda. Tapi saya pribadi tidak akan melepaskan kesempatan untuk menaiki Kereta Gantung. Perjalanannya memang singkat, tapi kita bisa melihat banyak area TMII dari atas. Lebih lengkapnya ada di tulisan saya: Jalan-jalan Ke TMII - Hari 2.
Kalau kita merasa tidak nyaman dengan ketinggian, saya sarankan menaiki Aeromovel untuk berkeliling TMII. Jalannya tidak terlalu lambat, pemandangan di sekelilingnya cukup memuaskan (lajur Aeromovel itu beberapa meter di atas tanah), dan harga tiketnya tidak terlalu mahal. Dalam keadaan terpaksa, silakan menaiki Kereta Api Mini. Kereta Api Mini tidak lebih nyaman dari Aeromovel, tapi rutenya sedikit berbeda dengan Aeromovel. Jadi, Kereta Api Mini pun punya nilai tambah tersendiri.
Kalau kita ingin bermain air, pilihan utama tentu saja Snow Bay. Sayangnya saya sendiri belum sempat mengunjungi Snow Bay. Jadi, saya tidak bisa bercerita banyak tentang Snow Bay. Untuk wahana air di Istana Anak-Anak sudah saya paparkan di atas. Intinya wahana air di Istana anak-anak ini tidak lebih istimewa dibandingkan kolam renang biasa.
Kalau kita ingin kunjungan yang edukatif, Teater Keong Emas sebaiknya diutamakan. Hanya saja kita perlu memperhatikan waktu tayang dari masing-masing film di tempat ini. Jangan sampai kita salah memilih film yang akan kita tonton. Sebaiknya kita mampir dulu ke tempat ini untuk melihat jam tayang untuk film yang ingin kita tonton. Selanjutnya kita keliling ke tempat lain sambil menunggu jam tayang film tersebut.
Masih ada Dunia Air Tawar, wahana air seperti perahu dan sepeda air, 4D Theater, dan lain-lain. Saya sendiri bingung harus menyarankan yang mana. Semoga saja paparan saya di atas cukup membantu.